Perbedaan Reseller dan Dropship
Perbedaan Reseller dan Dropship

4 Perbedaan Reseller dan Dropship yang Wajib Dipahami!

Trend belanja online yang sudah ada sejak lama telah dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk mencari penghasilan. Ada banyak yang kini berprofesi sebagai reseller dan dropshipper, bahkan tak sedikit yang menjadikannya pekerjaan utama karena sangat menguntungkan. Namun, sebenarnya apa sih perbedaan reseller dan dropship ini bagi mereka yang belum tahu?

Mungkin bagi yang masih awam dengan istilah tersebut bertanya-tanya apa yang membedakan dua profesi ini. Apalagi mereka yang baru belajar mencari pendapatan secara online dengan memanfaatkan gadget yang ada. Baik reseller dan dropship sama-sama pekerjaan online yang memberikan keuntungan bila ditekuni dengan baik dan konsisten.

Apa yang Membedakan Reseller dan Dropship?

Meski sama-sama pekerjaan yang dilakukan secara online, tapi ada perbedaan besar dari reseller dan dropship. Mari simak penjelasan berikut ini agar Anda tidak bingung lagi.

1. Perbedaan Modal

Modal merupakan hal yang wajib dimiliki apabila Anda hendak membuka sebuah usaha. Besar kecilnya modal ini pun tergantung dengan usaha apa yang digeluti. Banyak yang bilang bahwa menjadi dropshipper tidak membutuhkan banyak modal bahkan bisa tidak perlu mengeluarkan dana apapun sama sekali. Hal itu memang benar adanya, sebab dropship tak mengharuskan Anda untuk stok barang.

Sebagai dropshipper, Anda tak perlu ribet dengan urusan stok barang ataupun packing. Karena itu sudah menjadi tanggung jawab dari pihak supplier. Tugas seorang dropshipper hanyalah mempromosikan barang atau produk kemudian berinteraksi dengan pelanggan dan mencatat pesanan yang masuk. Sehingga bisa dibilang tanpa modal sebab hanya mengeluarkan kuota dan koneksi internet saja

Pastinya ini berbeda dengan seorang reseller, di mana reseller tak hanya bertugas mempromosikan produk saja melainkan juga perlu menyetok barang serta bertanggung jawab untuk urusan pengiriman. Bagi yang mempunyai modal banyak, menjadi seorang reseller bisa jadi sebuah pilihan. Tapi untuk yang modelnya amat sangat sedikit, menjadi dropshipper merupakan salah satu solusi terbaik.

2. Perbedaan Keuntungan

Dropship dan reseller juga berbeda dari segi keuntungan di mana bisa jadi lebih untung menjadi seorang reseller. Alasannya adalah karena reseller menyetok barang atau produk, sehingga tentu saja harga yang akan diberikan oleh supplier jauh lebih murah. Dengan harga yang jauh lebih murah, maka reseller bisa mengambil keuntungan lebih banyak ketika dijual lagi.

Sementara itu untuk dropshipper kadang tidak ada pengurangan harga karena pembelian kepada supplier biasanya harus menunggu pelanggan terlebih dahulu. Sehingga biasanya keuntungan yang diambil pun sedikit agar tidak terlalu berbeda jauh dengan harga yang ada di pasaran.

Hal ini membuktikan bahwa baik reseller maupun dropshipper mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, tinggal disesuaikan saja mana yang sekiranya Anda butuhkan.

3. Perbedaan Waktu Pengiriman

Dari segi waktu pengiriman, ada pula perbedaan yang bisa Anda jadikan pertimbangan. Sebagai reseller Anda tidak perlu khawatir tentang waktu pengiriman karena Anda bisa melakukannya sesuai kehendak. Sebab, barang atau produk sudah benar-benar ada di tangan dan ketika ditanya oleh pelanggan Anda bisa menjawabnya dengan baik.

Sedangkan jika memilih metode dropship, Anda tidak akan pernah tahu kapan barang dikirimkan. Sebab, pesanan diteruskan ke pihak supplier dan supplier inilah yang akan melakukan pengemasan serta pengiriman tersebut. Maka dari itu penting untuk mencari supplier yang fast respon dalam melayani para dropshipper mereka sehingga ini menghindarkan dari kebingungan saat ditanya pelanggan kapan produk akan dikirim.

4. Perbedaan Risiko

Walau semuanya sama-sama menguntungkan, tapi ada perbedaan pula dari segi risiko yang akan diterima para reseller atau dropship. Karena tidak harus menyetok barang, bisa dibilang tingkat risiko yang dialami oleh dropshipper sangatlah kecil. Mereka hanya harus berhati-hati mencari supplier yang tepat agar tidak ditipu dengan mudahnya.

Sementara saat melakukan pemasaran, meskipun tidak ada pelanggan yang tertarik dengan produk hal itu sama sekali bukan masalah sebab dropshipper tidak menyetok produk apapun. Untuk mencari supplier yang amanah dan terpercaya, Anda harus sangat teliti dan pastikan toko tersebut sudah memiliki testimoni yang bagus dari pelanggan sebelumnya. Kalau perlu Anda bisa mencoba order dulu sebelum melakukan kerja sama.

Berbeda dengan dropshipper, reseller justru memiliki tingkat kerugian yang jauh lebih besar. Dikarenakan mereka berani untuk menyetok barang yang mana jika tidak laku sama sekali tentunya akan membuat mereka rugi. Maka dari itu, sebagai reseller pastinya Anda juga wajib meneliti kira-kira produk apa yang sedang viral atau yang sering dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Itu dia sekilas tentang perbedaan reseller dan dropship yang wajib Anda pahami sebelum memulai bisnis ini. Baik reseller dan dropship sendiri mempunyai keunggulan masing-masing sehingga Anda harus tahu mana yang paling memberikan keuntungan di masa depan. Semoga informasi di atas bermanfaat!