Jenis Indeks Saham Syariah Dan Perbedaannya

Saham syariah adalah saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal, jadi dengan kriteria yang beda dari saham konvensional walaupun cara kita transaksi jual-beli di Bursa Efek itu sama, kita kita dengan prinsip tersebut masih bisa cuan gak yah ?

Prinsip saham syariah yang udah disetujui oleh OJK dan MUI (Majelis Ulama Indonesia)

  1. bisnisnya halal dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan rasio utang dibanding asetnya itu kurang dari 45%
  2. Pendapatan bunganya juga harus kurang dari 10%
  3. Saham yang sudah menyatakan dirinya Syariah juga bisa terhitung sebagai saham Syariah

Sejauh ini di Bursa Efek Indonesia ada lebih dari 400 saham syariah, semua saham yang berlabel syariah itu masuk ke dalam index ISSI (Indonesia Syariah stock index)

Kalian bisa lihat isinya di description

Di sektor consumer ada icbp, sektor tambang ada antam, sektor perbankan ada Bridge ada btps dan banyak lagi sama lainnya

Kamu juga bisa cek saham syariah pakai aplikasi ajaib sekuritas, search dan ketik syariah dan bakal keluar berbagai saham syariah beserta dengan data-datanya yang lengkap misalnya BTPS jika di buka detail pricenya akan kelihatan pertumbuhannya dalam setahun kebelakang sekitar 42%

Semua efek yang dimuat oleh OJK dalam daftar efek syariah sudah melalui berbagai ketentuan Contohnya jenis usahanya yang harus halal dan tibak boleh terlibat dengan perjudian ribawi jual-beli resiko apalagi jual beli barang haram

Nah sekarang saham syariah di Indonesia itu kan ada banyak 400 lebihkan jika kamu bingung pilih saham yang mana yang menguntungkan, disarankan kamu pilih dari saham yang udah masuk kedalam sebuah indeks

Jenis Jenis indeks saham Syariah dan perbedaannya

Index saham di Indonesia ada tiga:

ISSI Indonesia Syariah stock indeks yang isinya semua saham syariah di Indonesia

JII Jakarta Islamic Index isinya 30 saham syariah yang paling liquid yang paling sering ditransaksikan

JII70 Jakarta Islamic Index 70 artinya isinya itu ada 70 saham syariah yang paling likuid yang paling sering ditransaksikan

Kalau kita lihat di Fanfiction masing-masing indeks kita bisa simpulkan bahwa return dari 3 index ini yang paling tinggi ya tetap yang issi, mungkin karena dua indeks yang lain isinya dari sektor basic materiel dan consumer yang dalam 10 tahun terakhir mungkin kurang bagus dalam performancenya

Basic material seperti semen yang sebenarnya kurang cocok untuk jangka panjang karena sifatnya cyclical, sedangkan konsumen non cyclical seperti icbp, Unilever dan cepin yang lebih defensif dan resikonya lebih rendah dan cocok untuk investasi jangka panjang

Padahal perbankan itu cenderung stabil dan performance lumayan bagus dalam setahun terakhir oleh karena itu return dari indeks Syariah lebih rendah dari indeks yang non-syariah

Cara Mentukan Saham Syariah Jangka Panjang dan Saham Syariah Jangka Pendek

Saham Syariah Jangka Panjang

Untuk jangka panjang di sektor banking dan consumer yang ada grup Story contohnya seperti BTPS yang dalam satu tahun terakhir udah naik sekitar 40-an persen kemudian ada juga saham BRS bank syariah Indonesia yang udah naik sekitar 800% Tapi sayangnya saham perbankkan di index syariah ini porsinya sangat kecil

Dari sektor consumer ada juga icbp yang dalam lima tahun terakhir naik 10% sebenarnya tergolong agak kecil dalam lima tahun naiknya cuma 10%, dengan rata-rata pertahun naik 23%, mungkin karena lima tahun ini ekonomi juga kurang bagus apalagi ada pandemi jadi sekarang icbp valuasinya lagi murah. Tapi tahun ini bukan tahunnya consumer bukan juga tahunnya big caps jadi pilihan lain consumer ada seperti Sido yang dalam lima tahun terakhir naik 200%

Kemudian ada juga Mayora saham consumer yang dalam lima tahun terakhir naiknya sekitar hampir 80%.

Saham Syariah Jangka Pendek

Sedangkan untuk saham jangka pendek yang lebih cocok di sektor cyclical seperti teknologi otomotif properti infrastruktur dan juga komoditas. saham investor syariah juga bisa berinvestasi di tempat lain, reksadana syariah atau obligasi ada juga yang syariah kayak SR sukuk ritel ataupun ST sukuk tabungan

Mungkin sedikit tips kalau misalnya kita mau beli reksadana pilih manajer investasinya, kalau pilih raksa itu bukan pilih produknya dulu tapi pilih manajer investasinya dulu

Pastikan Asset Management itu ada di Top Twenty berdasarkan dana kelolaan, mau investasi apapun itu baik Saham atau Reksadana Syariah yang penting sesuai dengan tujuan keuangan dan profil resiko kita masing-masing.